Sunday, January 19, 2014

Sebuah Prolog?

*based on true story, a long ago*

Terkadang aku begitu bingung, kenapa manusia harus dipertemukan apabila akhirnya harus terpisahkan? Yang jelas, satu hal yang aku mengerti.....

Cara terbaik untuk mencintaimu adalah merelakanmu....

Kulirik kembali catatan-catatan kecilku, yang dulu aku buat saat masih sering bertemu denganmu. 

Saat kamu bersama dia, 2009

Bintang-bintang itu hanya ada ketika langit malam tak mendung..

Tahukah kamu? aku menunggu setiap malam, malam yang tak mendung...
Malam yang hangat hanya untuk melihat bintang, Karena hanya itu satu-satunya cara untuk bisa menitipkan rasa sayangku untukmu.

Kamu tahu ? aku bahkan tidak tahu lagi bagaimana melanjutkan hidupku tanpamu..
Entah dimana kini hatimu, aku tidak pernah ingin mengetahuinya, di hati lelaki mana, aku sungguh tidak mau tahu.
Apa masih harus kau larang perasaanku ini ?
Apa masih harus kau paksa hatiku untuk berhenti mencintaimu?
Percayalah, aku pun tidak pernah mengharapkan ini semua terjadi,

Kuamati setiap perjalananmu, kau seringkali melupakanku, bahkan kau tak pernah menoleh sedetik saja untuk menyadari bahwa aku tidak pernah pergi darimu..

Yang jelas, aku masih menunggu, mungkin suatu hari kau akan berubah pikiran.
tak apa, tak perlu tergesa, tak perlu jadi terlalu penting dihidupmu
cukup beri satu saja alasan agar aku bisa melupakanmu.

What a stupid poem, aku berkata didalam hati kemudian menghela nafas panjang. *sigh....
Dari masa lalu aku banyak belajar bahwa cinta itu adalah untuk melengkapi satu sama lain, bukan untuk memaksaka seseorang supaya menerima perasaan kita. Dan ada beberapa hal yang akan menjadi lebih baik ketika kita lepaskan daripada terus kita perjuangkan. Ibaratnya seperti senja dan malam yang gak akan bisa bersama meskipun mereka saling mencinta.

Dimanapun kamu sekarang, dengan siapa pun itu, semoga kamu terus berbahagia.

Let the story begin.....