Wednesday, February 29, 2012

Random #2

Semakin lama kita bertaut, semakin hilang ramahmu yang dulu kau titipkan padaku.
Mungkin, memang aku yang terlalu posesif akan cinta dan sifatku yang mendewakan ego.
Hingga saat aku kembali berpapasan denganmu, tak ada lagi sahut yang bersua.

saling diam.
diam.

hanya mata yang berbicara.

kuberanikan diriku untuk senyum kearahnya. ya, hanya sekedar senyuman.
namun seperti ada beban yang menggelayut dibibirku. terasa berat.

"..."


"..."


"..."

kami berpandangan lama. cukup lama. hingga tak terasa tepukan kawan yang ingin kembali menjalani rutinitasnya kepadaku sebagai seorang sahabat.

entah kapan, hal yang dulu kulakukan kembali terjadi

aku benar-benar rindu masa lalu ...

Monday, February 27, 2012

Random

Mencintai bukan hanya dalam realita
Kadang aku mencintai dalam anganku
Dan menyayangi dalam bayanganku

Jendela mu akan banyak bercerita
Sebanyak yang kau saksikan

mungkin ada luka namun jangan salahkan cinta
karena kau sendiri yang memilih tuk larut bersamanya

Friday, February 24, 2012

240212, Menjelang Tengah Hari

Cintaku, hanya segenggam jiwa usang yang kerap mendekap kala dini hari menjelang.
Merubahku menjadi seorang pesakitan yang mecicipi anyir darah secara gila.

Rasaku, sengaja tak kuberi dia analgesik agar tetap terus meracau tentang aku, kau, dan panekuk yang sering kusimpan diam-diam depan pintu rumahmu.
Memang, tak lagi kutemukan cinta sejati seindah saat syair jalang semacam yang kubuat beberapa waktu lalu.

Cinta ini... lebih seperti imajiner perlawanan antara kenyataan yang kupandang sarkastik dan perasaan yang irasional. terlepas dari semua itu, aku hanya diriku dan mimpiku sendiri.
Mimpi akan kita, dan segelas susu coklat kental yang menghidupi raga saat jendela buram kita, kembali berembun saat pagi menjelang...

Tidak, tidak...
Aku bukan penyair pengisi secangkir rasa yang terjamah dalam sebait rindu.
Tapi kalimatku, berbaris merangkai kata, mengisyaratkan perangku melawan duka.

Tapi ada satu yang menggangguku.
Sebuah lagu, dengan beberapa nada didalamnya, yang secara harfiah, membuatku lemah saat melawan perih.
Tapi entah mengapa, aku cinta sakit ini dalam pekatnya gelap tengah malam.
hitam.

biar kupenggal sejenak baris yang tersurat...

Wednesday, February 22, 2012

Entah

Entah apa pengertian rindu yang kupahami darimu
entah sebulat purnama pada tengah bulan,
 entah setangkai mawar merah yang urung layu,
entah racauan cerita tua tentang romeo dan juliet,
entah apalah. entah...

tapi rinduku yang sering kurajut,
barangkali bisa begitu sederhana.

Seperti secangkir cappucinno di jendela buram kita,
dengan cat warna putih usang dan sebuah vas bunga
dengan mawar putih yang layu didalamnya.

Dan mungkin, terakhir kali kau mengganti bunga dalam vas itu,
sekitar setahun yang lalu.
Dan kini masih tampak segar bagiku,
meski telah terbujur kaku semenjak kita tak lagi bertaut...

Tuesday, February 21, 2012

Gerimis Di Pagi Yang Cerah

Pagi selalu sempurna untuk sebuah awal yang terjaga. Harapan itu, dan segala apapun tentangmu. dulu, ada keajaiban yang membangunkanku  dari ruang hampa. dan kamu lah orangnya..
Kini, aku masih percaya akan ada keajaiban kedua. siapa lagi kalau bukan kau muaranya?
Aku tidak pernah berharap sebuah cinta yang sempurna, karena sesuatu yang sederhana sebenarnya lebih indah untuk dirasa. Meskipun mungkin kamu tidak akan pernah tahu yang sebenarnya.
Dan meski sekali saja, biarkan aku meneduhkanmu...

Langit gelap akan sampaikan nyanyian bidadari mungil yang sedang menggapai rindu, padamu yang beranjak terlelap.
Semoga dewa-dewa di atas sana membawamu tinggi dalam khayal tak terbatas, hingga matamu yang sayu kembali membuka menyapa dunia.
bagai dongeng tidur kepada sang raja.
dimana tiap kata adalah kemerdekaanmu.
Tahukah kamu, aku ingin mengetuk hatimu bertanya apa yang bisa buatmu bahagia, meskipun itu harus terluka.
Karena aku melihat hambar dalam nadamu yang menggema itu, hambar didalam diriku ketika kamu bersama yang lain.

Ada apa?
Jika gerimis datang padamu hanya sebagai gerimis yang gelisah, dengan kabut menutupi dan angin menerjang jalanmu..
Jangan biarkan aku masuk dalam gerimis, karena kau tak melihatku dalam gerimis,
dan akulah lapang yang kau sebut, jarak.

Monday, February 20, 2012

Jika Ia Adalah Cinta


Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar.... 

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..

Jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...

Jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan... 

Saturday, February 18, 2012

Part 3, Me And My Past

Berjumpa lagi dengan saya di cerita bersambung yang boleh dinanti boleh tidak, boleh dibaca boleh tidak, boleh dihapus boleh tidak atau boleh diikuti boleh tidak. Bulan ini adalah bulan Februari yang kata orang sih bulan penug cinta, mungkin gara-gara di bulan Februari ini ada hari valentine(buat yang gak tau hari valentine itu apa silakan baca tabloid gaul biar gaul dikit), atau gara-gara banyak yang nikah di bulan Februari, entah sayapun gak tau alasannya apa.
Ada yang bilang cerita saya ini sangat dramatis(drama romantis #hoekkk) tapi bagi saya sendiri adalah darkness(drama ngeness #sedikitmaksatapigakapalahya). Oke-oke cukup intronya dan mari kita lanjutkan cerita.

2006
Tahun 2006 bener-bener jadi tahun yang spesial, karena pake telor bebek yang belum dibuahi oleh pejantannya. Awal tahun 2006 aku masih melewati masa-masa kelas 1 SMA yang suram setelah bulan Desember tahun lalu ditolak untuk yang kesekian kalinya #ngenesbangetyak. Alhasil penolakan-penolakan yang aku alami juga berimbas pada penolakan-penolakan reaksi kimia ataupun perhitungan limit maupun tarikan-tarikan gravitasi atau lebih jauh lagi kesalahan persilangan genetik yang bikin semua syarat masuk ke jurusan IPA kecuali fisika mengalami remidi. Tapi bukan Noorman Isnansyah namanya kalau menyerah begitu saja, meskipun tau remidi tapi aku tak peduli karena kuakui kumain hati, kumain hati, kumain hati......#efekstressberatgaragarabelajargakpernahadayangmasuk.
kalo dijadiin lagu mungkin bakalan kayak begini..


Aku bisa terima meski harus terlupa.
Karena ku tak slalu mengenal mereka.
Aku telah merasa dari awal pertama
Ku takkan bisa lama mengerti MTK.

Ternyata hatiku benar
Kimia hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani remidi ini

Tangga - cinta begini dengan perubahan yang dipaksakan.

Dan kemudian *jeng jeng jeng jeng, entah bencana ataupun karunia. Tanggal 27 Mei 2006 pas hari-hari remidi, gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR(ada yang bilang juga 6,2 SR) menghantam Jogja pas itu ketika aku keluar kamar mandi masih pake handuk, untung aja handuknya gak lepas dan burungnya bisa terbang #ngeekkk. Awalnya sih kukira gempa vulkanik soalnya rumah kan deket sama gunung merapi, ternyata en ternyata bukan sodara-sodara karena gunung merapi masih anteng di tempatnya. Berangkat deh ke sekolah yang jauhnya naudzubillah. Dijalan-jalan menuju sekolah aku liat banyak rumah rumah retak, tembok roboh dan segala hal mengerikan yang dapat anda bayangkan. Sampai sekolah pun masi sepi banget, padahal jam segitu biasanya ada 2 orang guru yang menyeringai ketika ada murid yang telat. Liburkah? robohkah? matikah? dalam hati kubertanya. Ternyata libur sodara-sodara, dan ternyata semua remidi dibatalkan dan ternyata pupus sudah harapanku sekolah ikut roboh biar bisa libur panjang #eh, maksud saya pupus sudah harapanku bisa masuk ke jurusan IPA. Abis nunggu hampir 3 jam penuh kehampaan karena sekolah sepi banget(wajar karena kebanyakan siswa siswi SMA 5 Yk rumahnya di Bantul Projo Tamansari yang notabene mengalami kerusakan terparah diseluruh DIY), pulanglah diriku kerumah dengan kegalauan melanda jiwa dan raga. Yang lebih bikin galau, gak ada game center yang buka karena mati listrik total #nangisdijalanmenujurumah. 

Yap singkat cerita, akhirnya masuk deh ke jurusan IPS. Tapi kehidupan di per-IPS-an yang lebih menarik, lebih mengenaskan, dan lebih menantang akan segera dimulai.

Bersambung. . . . .

Friday, February 17, 2012

Tentang Hujan Siang Ini.

Aku sebenarnya ingin bercerita kepadamu tentang hujan
Yang selalu menghapus panorama senja dengan rintiknya
Ketika pergi ia kerap menyisakan malam hening yang dingin
Di bulan Februari yang baru saja tiba dengan wajah ceria

Tapi tahukah engkau? hujan itu adalah tentang dirimu
Yang menyesak lamunan di setiap senja beranjak pergi
Hujan datang tidak ada lagi membawa jejak rekam masa lalu

Ini hanya tentang dirimu,
Yang sejak lusa kemarin tidak menyapa bersama rintiknya
Dua hari terlewat hujan turun dengan hampa

Monday, February 13, 2012

Divide My Heart

I'd rather be here.
Where there's no other song but life itself.
Where dew drops whispers good morning With a smile.
Where curtains of rain is always a moment to cherish
Where sounds of flowing river is a healing.

Somewhere green, blue, yellow and brown.

Then
How do i divide my heart ?
A third for you, my eternal elixir
A third for you, my latent dose of sweetness
A third for you, my earthy angel

Fair enough ?
Raise your glass
For the undevoted lovers
For the falsehood victims
For the ambiguity of life

Just let me live for this moment
Leave me in this amaurotic state
of right or wrong

The moment she came inquiring straight for the heart
Dusting the ashes off of worn memories
Stimulating the common sense .
Ignoring Realities
The moment she came showing her prowess
Reading the words left unsaid from my eyes

Please
Tell me how do i divide my heart ?

Wednesday, February 1, 2012

1st February, Welcome To The New Life

Kenanglah semua kisah dan tuangkanlah dalam rangkaian kata
agar semakin terasa,saat semua telah menjadi jejak jejak tersisa.


Ketika senja mulai menjelang.

Hari ini adalah hari kesekian tanpa hujan.
Tanpa dingin yang membekukan.
Tanpa gelak tawa yang berderaian.
Tanpa cerita-cerita konyol yang sering kita ceritakan berulang-ulang kali.
Tanpa harapan-harapan yang ingin kita raih di masa mendatang.
Tanpa waktu dimana kita bersama menghabiskan malam.
Di "rumah" itu.

Sedikit kenangan masih tersimpan di relung yang paling dalam.
Didalam ingatan tentang hal-hal indah itu.
Sepenggal kisah sederhana bersama hujan sore menjelang malam.
Tentang mimpi-mimpi kita yang kini hanyut bersama deras rintik hujan,
Tentang angan angan yang kini hanya tinggal remah-remah tak beraturan.
Dan tentang khayalan yang kini berserakan di jalanan.

Terkadang ingin kutanyakan pertanyaan yang sama berulang ulang kali kepadamu.
“Masih ingatkah kamu dengan hujan sore itu ?”
Itu saja yang ingin kutanyakan kepadamu.
Cukup sederhana bukan ?

yeah, semua terasa berbeda kini.
So long, and keep doing well.
wherever i'm or whatever i'm gonna be,
you're all still my dearest.