Friday, June 22, 2012

Hahaha

Ketawa tapi gak kaya gitu rasanya, pake topeng aja deh kalo gitu. Denger kabar barusan aja kalo Shf
besok Minggu mau nikah. Hahaha, masih aja ketawa palsu. Nikahnya sama siapa? ya sama calon suaminya lah. Calon suami yang besok Minggu udah jadi mantan pacar, ya mantan pacarnya yang udah 6 tahun ngejalanin suka duka bareng. Salut deh buat mereka(sambil senyum miris).

Ya, Shf she used to be pure innocent 'lil girl 6 years ago.

Congratulations buat Shofa Hizbatu Dzifa sama M. Farhan yang mau nikah besok Minggu. 

There's no invitation for me, so i just give my prayer to both of you. Once again congrats guys.


goodbye my old memories,  
biarkan aku membuat nisan akan hatiku yang sudah lama terkubur.

Wednesday, June 20, 2012

Karena Aku Adalah Kunang-Kunang

Sejak pertama kali aku menyebutkan nama, seharusnya kamu tahu bahwa aku seekor kunang-kunang, bukan kupu-kupu. Kamu bisa lihat dari sayap yang aku miliki, tidak indah, tidak lebar, tidak berwarna-warni dangan ribuan macam corak. Aku hanya memiliki sepasang sayap bening dengan garis-garis vertikal monoton.

Aku dan kupu-kupu memang sama-sama dapat melawan gravitasi. Tapi tak ada siklus dalam kehidupanku. Dari lahir, hingga kini dan sampai mati nanti, Aku akan tetap seperti ini. Tidak akan berubah.

Seharusnya sedari awal kamu menyadarinya, bahwa aku hanya kunang-kunang bukan kupu-kupu. Aku tidak bisa menjadi dia, dengan anggun bertengger pada bunga matahari ditaman rumahmu menjelang siang sembari bersenandung merdu. Semua orang pun tahu bahwa aku kunang-kunang kecil. Kuku kematian penghuni kuburan cina, sawah dan semak belukar angker. Aku yang lebih suka duduk dan diam pada batu nisan ketika senja hampir usai ini tak bisa kau bandingkan dengan kupu-kupu.

Aku tak memiliki apa-apa yang bisa kamu pajang dietalase milikmu, yang seketika akan membuat siapapun ditrotoar itu terhenti untuk sekedar berdecak atau mengagumi dalam hati. Hanya sedikit remang pada ekor milikku satu-satunya. Terlalu redup, sampai-sampai hanya bisa kubagi untukmu. Tak akan cukup jika aku harus membaginya dengan yang lain selain dirimu. Tapi aku rasa bisa kamu gunakan jika malam ini tak ada satupun cahaya menuntunmu.

Tolong pahami itu, dan jangan memintaku bermetamorfosis. Aku tidak akan mampu. Sekalipun mampu, aku tidak akan bersedia. Jika berkenan, mulai pagi besok, belajarlah mencintaiku sebagai kunang-kunang, bukan kupu-kupu.
Ya karena aku hanyalah kunang-kunang. Dalam gelap aku sendiri, dalam gelap aku berbagi.

Random #3

Ya dini hari,
Aku menengadah, mencapai cakrawala ku pada mimpi tak terhingga.
Kurasa begitu banyak orang ingin ada di sampingku, membelaiku dengan hangat dan mencintaku dengan sempurna.
Mungkin ada banyak orang, menyayangi ku dengan penuh kesungguhan walau aku bertopeng tidak tau.
Aku tidak selalu bisa mempercayai imaji dari sebuah cinta yang telah ada, entah aku tidak bisa.

Duduk aku terdiam mengingat dulu aku begitu jatuh.
Aku rangkai sedikit demi sedikit kata atas hambarku pada dunia.
Aku yakin ia bisa tanpa aku.
Namun aku berharap ia tidak bisa menjadi aku,
jadi boleh tidak aku mempercayainya sekali lagi,
dan cukup memperhatikannya dari kejauhan?

Tuhan, bantu aku ya ?
jika Engkau tak berkenan membantu, berilah dia yang terbaik.
Karena dia tidak sepasang dengan keburukan..


karena kunang-kunang tidak bisa bermetamorfosis...

Friday, June 15, 2012

Sebuah Percakapan


"Bukankah perasaan ini yang buatmu dewasa?"


"Tidak. aku tidak bilang begitu.."


"Kenapa? kau yang mengajariku begitu, kan?"


"Perasaan tetaplah perasaan. tetapi gunakan pikiran mu 
untuk membawa perasaan itu ke jalan yang benar."


"Sampai harus mencintai orang yang berbeda jauh dengan kita?"


"Yang membuatnya berbeda adalah bagaimana caramu memandangnya. 
Ketika kau tau itu sulit, kau tidak akan menyerah. 
Kecuali, kau tetap melihatnya berbeda."

"Kalau begitu, bagaimana?"


"Kau selalu akan merasa tidak akan pernah pantas untuk bersamanya."

Friday, June 8, 2012

Malam Sabtu

Malam ini aku masih terjaga bersama beberapa sosok
di pojok ruang ini.
Tak tahu kapan aku akan mulai terlelap
Aku hanya ingin menghabiskan waktu ini entah mengapa.

Mungkin,
sementara di luar sana burung dan rerintihan tikus kembali kepangkuan sarang,
menemani anak anak dan pasangannya pulang.
menuangkan teko teko kehangatan ke dalam cangkir rindu kelaparan.
Ya mungkin.

Ataukah,
menyerukan kebersama sebelum semua senyap menghilang.
Sebelum dewa dewa menangis,
sebelum semuanya terlanjur kelam.
Aku tak tahu pastinya.

Mungkin,
Ya lagi-lagi hanya mungkin.
Saat kekasih bermimpi disana di ufuk tatapan lepas ujung pulau,
menunggu cuaca memanggil angin meniup layar kapal sang pujaan.

Doa memancar dari mata dan sanubari,
menerangi lembayung langit
didalam ruangan yang tak begitu terang, tak jua gelap.


Di bangku tempatku duduk saat ini,
dengan sisa - sisa asa,
kekasih melepas harap di tiap malam semakin tenggelam.
Menanti penawar hati kembali,
membawakan malam nan damai.
Menjadikan setiap inci ruangan ini puisi rindu.