Friday, June 8, 2012

Malam Sabtu

Malam ini aku masih terjaga bersama beberapa sosok
di pojok ruang ini.
Tak tahu kapan aku akan mulai terlelap
Aku hanya ingin menghabiskan waktu ini entah mengapa.

Mungkin,
sementara di luar sana burung dan rerintihan tikus kembali kepangkuan sarang,
menemani anak anak dan pasangannya pulang.
menuangkan teko teko kehangatan ke dalam cangkir rindu kelaparan.
Ya mungkin.

Ataukah,
menyerukan kebersama sebelum semua senyap menghilang.
Sebelum dewa dewa menangis,
sebelum semuanya terlanjur kelam.
Aku tak tahu pastinya.

Mungkin,
Ya lagi-lagi hanya mungkin.
Saat kekasih bermimpi disana di ufuk tatapan lepas ujung pulau,
menunggu cuaca memanggil angin meniup layar kapal sang pujaan.

Doa memancar dari mata dan sanubari,
menerangi lembayung langit
didalam ruangan yang tak begitu terang, tak jua gelap.


Di bangku tempatku duduk saat ini,
dengan sisa - sisa asa,
kekasih melepas harap di tiap malam semakin tenggelam.
Menanti penawar hati kembali,
membawakan malam nan damai.
Menjadikan setiap inci ruangan ini puisi rindu.




No comments:

Post a Comment