Thursday, October 27, 2011

Yang Bersembunyi Dibalik Untaian Hujan

Selamat malam semuanya, hari ini rasanya gak karuan. Badan agak kurang sehat, dan akhirnya hanya beristirahat seharian dirumah. Semoga besok bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Malam ini jogja hujan, ya hujan. Menyenangkan ketika kita diberi kesempatan untuk berhujan-hujan seperti masa-masa kecil dahulu. Tapi apa daya, meringkuk dirumah sendirian karena keluargaku pergi ketempat saudara, gak bisa menikmati deras titik-titik air yang turun. Yang pasti aku masih bisa menikmatinya dengan cara lain. Kubuka jendela kamarku, kudengar suara hujan turun bersama segelas teh hangat berharap lain kali hujan masih turun seperti ini dan aku bisa menikmatinya dengan lebih lagi.

Masih ditemani rintik-rintik hujan yang mungkin sebentar lagi usai dan segelas teh hangat yang belum habis mari kita menulis lagi sebelum hujan benar-benar berhenti.



Disini...
Dimana balada hujan pelan makin merdu, dalam deru.
Kita menyusuri kedangkalan bumi,
Dimana dengan angkuh aku merajut untaian kata demi kata.
Rumit bagai labirin, sebagaimana masa lalu yang selalu kita ingat.

"kau", "aku", hanyalah kata ganti yang dipakai miliaran manusia,
dan puisi ini hanyalah perumpamaan kosong yang segera terlupakan.

Adakah hujan yang dulu menyatukan "kau", "aku", jadi "kita"?
Mungkin saja  seperti itu.
Dalam liriknya yang lantun sopan menggubah "kita" menjadi cinta.
Sebagaimana mestinya, masa lalu yang selalu kita ingat.

Hujan setitik demi setitik.
Malam ini dia memainkan nadanya dengan ragu.
Seakan malu memainkan lagu kesukaanmu

Pada akhirnya dingin menerpa.
Kututup  jendela kamarku.
Dan aku mencoba tidur
Berselimut senyum kecilmu
yang masih hangat seperti teh yang masih kunikmati.


Peri kecilku, kalau kamu masih terjaga segeralah tidur. Besok masih banyak tanggung jawab yang mesti dilakukan.

Tuesday, October 25, 2011

Suatu Waktu di Musim Gugur

Nulis lagi, nulis lagi, semoga masih bisa nulis terus...
Berhubung di negara 4 musim lagi musim gugur, mari kita menulis tentang musim gugur. . . .

Apa yang kau cari?
Apa yang kau definisikan disini?

Berusaha menyusun makna kebahagiaan di perpustakaan hati,
Kita bangun benteng rapuh dari repihan - repihan sepi
Perlahan melaju setapak setapak setapak setapak 
Hingga terkejar detik dan waktu yang lama sudah dia berjalan.

Apa kau khawatirkan?
Bukankah aku, kau, adalah pancaroba bertahun silam,
bercengkerama hingga habis waktu?

Berusaha menyusun makna pertemuan atau perpisahan senyummu.
Kuhaturkan kecup terhangat yang bisa kuberikan.
Lalu melaju setapak setapak setapak setapak,
hingga terkejar detik dan waktu yang lama meninggalkan. 

Apa yang kau khawatirkan?
Bukankah aku, kau, adalah musim gugur dan merah daun berguguran.
Yang akan datang lagi saat musim berganti.


Tak perlulah kau tulis surat itu. 
Ketika kosakata tak lagi mampu memberi warna,.
Matamu telah mengucapkan segalanya

Hatiku bisa mendengarnya dengan jelas.
Sejelas gugusan awan di senja musim gugur.
Bahwa segala resahmu itu harus kupikul di pundakku.
Kucoba tuk membawanya pergi. 
Dan suatu saat harus kukembalikan dengan kebahagiaan yang telah terdefinisi.
Ya kebahagiaan.

Suatu waktu
dimusim gugur.


Monday, October 24, 2011

They Come To Our Life

Hari ini saya ngerasa seneng banget, ada yang tau kenapa?
("enggak, siapa sih lo geje amat")

Hiks, walaupun gak ada yang tau kenapa tetep aja bakalan saya ceritain disini. hehe.
Ya hari ini kami punya 17 orang anggota keluarga baru. Keluarga baru yang siap mengisi ruangan lantai 2 di Kopma UGM yang panasnya naudzubilah jadi terasa lebih sejuk dengan celoteh-celoteh, canda tawa, atau suara-suara yang lain(ini harapan kedepan ceritanya). Wajah-wajah baru yang tampak ceria hari ini udah mulai menghiasi meja-meja berantakan diruangan yang sudah saya sebutkan diatas. Ya, itu sudah cukup membuat saya senang meskipun hanya satu dua orang.

Yang paling menyenangkan akhirnya saya punya adik cewek, hahaha.
ya semoga kalian semua betah menjadi keluarga baru kami yang dari awalnya sudah gila(mungkin cuma beberapa orang aja ex: AD)
Kami tunggu senyum kalian merekah indah di akhir perjalanan kita nanti.

Cerita tentang keluarga baru akan berlanjut nanti jadi tunggu aja yah. hehe.


A N G K A
Mungkin bisa dimulai dari angka satu (1)
jangan dari angka nol (0)
Anggaplah hari ini aku baru memulai permainan ini
walau sebenarnya sudah lama mengenalnya
selamat menempuh hidup baru 
karena tak ada manusia yang sempurna
Kataku untuk aku, kamu dan kalian yang tersenyum.


Write, write, write even you won't. . . .
-dhikung-

Saturday, October 22, 2011

Teruntuk Mereka Yang Masih Bersamaku

Malam ini pengen nulis lagi, tapi awalnya masih bingung mau nulis apa. Akhirnya saya putuskan buat masukin notes-notes galau yang pernah saya bikin di fesbuk. Sebenarnya enggak galau sih cuma waktu itu bikinnya pas inget semua orang yang masih bersama saya, pas awal-awal jadi Kabid PSDA. Agak susah emang punya staf 3 orang yang itu cowok semua(ganteng-ganteng lagi, bikin saya minder) hahaha.

Terkadang mereka belum mau cerita ketika ada kendala ataupun ketika ada masalah. Sedih sungguh sedih ketika melihat ekspresi lelah mereka. Ya itu waktu awal-awal, bulan April tepatnya. Harapan saya di 3 bulan terakhir ini setidaknya masih bisa melihat mereka tertawa gembira meski lelah mendera. Maaf ya kalo saya masih belum bisa jadi kakak atau pemimpin yang baik.


Di keheningan malam
kita tak nyalakan lilin
hanya kilap bulan separuh lingkaran
dibingkai kaca jendela
dan siluet ranting
serta dedaunan

Kita berhadapan tanpa sapa
hanya tatapan tajam bersinar
saling menembus keheningan
segala kata menjelma
debar di dada

Memandangi semesta
bintang bintang bagai intan bertaburan
menciptakan larik-larik puisi
komposisi indah untuk kukalungkan
di hati kalian

Setiap pertemuan adalah cakrawala
tempatku munajatkan cinta
di antara cahaya matamu, indah sehening doa
percakapan tak selalu tercipta
dari kata

tidaklah sulit mengejanya.
membuat kisah memulai prolog
April hampir usai
kau, mereka, aku dan bulan April
seharusnya ada banyak perjalanan, bukan?
seharusnya ada banyak jejak terekam
kitakah itu yang sedang berlari?
mengejar mimpi yang mungkin tak sama,
tapi kenyataannya kita memang berlalri bersama.

padamu dan April kita dulu
saat cerita tak membuat kita berhenti di satu titik
kemudian, ragu. Ya pernah kita semua meragu
dan hari-hari semakin beku
kau ingat, bahkan di April, kita bersama menulis tentang kebersamaan
– bersama kalian di suatu hari –
– bersama apa yang masih bisa kita ulangi –

dan April kali ini,
kebersamaan itu menjelma cerita
dialognya tumbuh memberi kedekatan kalian dan aku — kita
tawamu tulus, muncul di belantara cintamu sendiri
aku tak pernah lupa bagaimana rupanya
ceriamu mengembun, menetes di antara mimpi yang didahului doa
jangan salahkan siapapun.
karena aku bukan kupu-kupu kalian yang terlupa
Ya, April hampir usai
mungkin tak akanpernah aku menjauhkan hati
kau, mereka - aku masih akan terus bersama mengejar mimpi?
Ya! itu kataku.

-NRM- 270411, 00:13, penghujung bulan April.

Friday, October 21, 2011

Rasa Dalam Kesadaran Sempurna

Jangan tanyakan tentang presisi nada, denting sumbang dan akusisinya padaku saat ini. 
Karena saat ini aku hanya ingin duduk diam menikmati malam 
berteman seikat aroma hujan yang telah turun membasahi teras rumahku. 
Dia menawarkan damai serta menjajakan rasa yang sendu 
dan melankolik sambil kontemplasi, 
entah hasil dari kelelahankah ? 
atau sebentuk tanya yang masih tersemat erat.

Di sini, aku menikmati keserasian alam. 
Aku memulai monolog hati persis ketika malam jatuh 
dan sinar sepotong bulan berwarna tembaga menyirami pelataran. 
Aku malam ini, berbincang… 
dengan tanpa mengendarai egositas dan tanpa mengenakan topeng keangkuhan. 
Dendam kuendapkan, 
berharap ada damai menelusup lembut di kerontang jiwa tanpa gerimis.

Angkasa kelam dan sepi membisu setelah hujuan usai. 
Bahasanya tanpa suara. 
 Kelip bintang adalah kesaksian yang banyak bicara akan apa yang terjadi di lengkung langit. 
Beribu ribu tanda tanya dan pengandaian akan kemungkinan yang akan terjadi, 
kini menghujani pikiran jenuh di kepalaku 
dan angin hanya meniup lembut 
dan berlalu tanpa meninggalkan secuil jawab atas pertanyaanku.

Malam ini, setitik embun seusai hujan menjadi perlambang keingin sunyianku. 
Keyakinan akan membaiknya keadaan ini dari semula semakin menipis,
terkikis oleh kelelahan batin. 
Akupun harus menyiram amarah yang menggelegak dengan dinginnya salju kedamaian. 
Kukuatkan hati untuk mencabut satu-satu dari jutaan jarum pesismisme yang menancap di kepalaku.

Ini pengalaman hidup. 
Guru bagi liku perjalanan terjal.
Bagiku guru adalah kelap kelip kunang-kunang di ketika jatuh gerimis di malam hari, 
atau lintasan buih yang hilang-tampak di bebatuan, 
atau curahan hujan yang menerpa permukaan telaga yang tenang. 

Rasa dalam kesadaran sempurna  inilah guru utama.

Wednesday, October 19, 2011

Dia Yang Dulu dan Kau Yang Sekarang

Jangan pernah memendam perasaan atau kamu bakalan keduluan orang lain dan akhirnya hanya bisa melihat punggung mereka dari kejauhan. Tapi ketika kita mengikhlaskan perasaan itu, percayalah bahwa kita pasti akan mendapatkan yang lebih baik.

Aku dulu banyak berfikir tentangnya.
Tentangnya beribu kata tertulis namun tak pernah terucap.
Terpecah berkeping iringan sajak bersuara memecah hening.
Panorama dan lukisan hati menempa dinding mimpi.

Tentangnya dulu. . .
Jutaan bintang menyaksikan airmata.
Tawa bercengkerama saat disampingnya.
Tetesan hujan membentur reling hati mencaci maki.
Bercerita kepada awan tentang angan dan harapan bertaburan.

Tentangnya dulu. . .
Bisik hati dan teriakan jiwa bersahutan.
Gelap menyapa terang dalam penghapusan airmata.
Terbaring bersama rerumputan, ladang luas saksi hanya membisu.

Tentangnya dulu. . . 
Mungkin hanya bisa kutulis dalam rangkaian indah sebuah sajak.
Karena rasa hanya diam tanpa suara.
Seakan waktu tertawa dalam permainan perhentian rupa dan rasa.
Semua telah jelas dalam kata-kata perpisahan.

Tentangnya sekarang. . .
Semoga masih terus tersenyum di jalannya.
Membingkai manis ukiran hari yang dilewatinya.
Tertawa bersama malam dan biarkan kenangan itu
tergerus didalam jalan yang telah dipilih. 

Ya itu tentang dia yang pernah ada di hatiku dan ketika manusia diberi kesempatan hidup 5 kali, apakah masih bisa 5 kali juga menyukai orang yang sama?
Masa lalu memang tak bisa begitu saja dilupakan tapi bukankah akan lebih menyenangkan ketika kita mengiklhaskan daripada sekedar melupakan? Meskipun sulit tapi bukan berarti tidak bisa kan?

Itu dulu dan itu cerita tentang dia.
Aku sekarang di masa kini dan menatap masa depan.
Merasa lebih beruntung saat ini.
Karena ada suara cinta yang kudengar dari bilik berbeda.
Kamu yang sungguh berbeda dengan dia yang dulu.

Kamu yang ada di masa kini,
sampai kelak dimasa yang akan datang.
Kamu yang dulu bersembunyi dibalik tirai hitam.
Dan juga didalam mimpi yang kelabu.

Cinta di masa lalu, biarlah tetap di masa lalu.
Ketika dia pergi, hanya kenangan yang tersisa.
Sedangkan kamu yang sekarang,
adalah masa depan.
Kamu yang tersenyum sekarang
adalah masa depan.


Doaku di pagi ini, Ya Allah ketika memang Engkau anugerahkan dia untukku, aku mohon kepada-Mu untuk memberikannya kekuatan agar tetap bertahan dan jagalah dia untukku.
Namun apabila memang dia bukan yang Engkau anugerahkan untukku, jagalah dia dari airmata, jangan biarkan dia menangis dan berikanlah dia bahagia.

Monday, October 17, 2011

Reminder Of Memory

Tadi dapet forward-an sms dari temen yang bunyinya gini :
"Hallo...kk adul ini ichsan. kk adul ap kbr? kk adul nggk kangn ya sama ichsan? soalnya kk adul nggk pernah nelpn ichsan, ichsan di sini slalu inget kk adul"
Memang ga ada nama saya disini, tapi sms ini cukup membuat saya inget waktu-waktu ketika KKN di Pulau Bangka tempo hari. Selang beberapa waktu ada forward-an lagi dari temen yang sama :
"Iya kk adul, mama yg bantu ichsan, soalnya ichsan kangen sama kk adul & kk reman. ini ichsan lagi ngoceh nybut2 nama kk adul & kk reman." 
Sumpah sms yang ini bikin saya kangen anak kecil yang oleh kami(baca: KKN unit 88) selalu disiksa karena anaknya emang usil setengah hidup. Keusilannya itu yang membuat saya kangen pada anak itu. kk reman itu adalah saya karena ichsan disini gak bisa menyebut Noorman jadinya dipanggil reman yang itu dari asal kata preman.

kk adul dan kk reman.


 Ya inilah foto si ichsan yang usil tapi ngangenin, tapi maaf ya kalo BB 21++
Pas lagi lucu-lucunya nih. 

Naik sepeda nudis, ekstrim kan??
"kk reman, minta duit...."

Sekelumit cerita di penghujung pergantian hari yang bener-bener bikin kangen Bangka. Semoga lain waktu saya dan teman-teman KKN unit 88 diberi kesempatan untuk kembali ke tempat itu.

Sunday, October 16, 2011

Kejutan Sewaktu Dikorg

Kisah nyata yang terjadi sewaktu berlangsung Dikorg(pendidikan keorganisasian) ke-16 Kopma UGM.
Kemarin tanggal 15 Oktober 2011 dan kebetulan saya nambah umur(baca : ultah) yang ke 22 (udah tua banget kerasanya) tapi yo rapopo lah sing penting isih urip.

Waktu itu saya berangkat ke Kaliurang yang jadi lokasi dikorg 16 bersama salah satu adik saya nomer 3(sebut saja Andri) sehabis nonton pertandingan MU lawan liperfool(maaf ye pendukungnya liperfool) berjalan sekitar 20 menit. Kira-kira sampai TKP jam 19.30 kalo gak salah. Harap-harap cemas karena gak bisa nglanjutin nonton bola, jadi saya minta adik ke 3 buka-buka livescores awalnya sih rada shock pas dapat sms dari liperfoolbiang dengan inisial AD ketinggalan 1-0 jek.Akhirnya skor akhir 1-1 dan buanglah liperfool pada tempatnya. Yah pandikorg sendiri minta ke saya dan adik-adik saya(baca : PSDA) buat ngisi acara HTH yang bisa diartikan Head to Head yang kalo dijadiin bahasa Indonesia berarti beladiri style bebas(waaaa, ngarang). HTH=heart to heart ding, hehe.

HTH pun dibagi menjadi 4 kelompok dengan saya mengisi salah satu kelompok yang pas kemaren itu HTHnya berlangsung sangat khidmat(emang upacara bendera hari Senin??), meskipun saya agak kecewa karena gak berhasil bikin salah satu peserta nangis(dikorg sebelumnya banyak loh yang nangis). Karena rada krik-krik jam 21.00 atau sekitar 1 jam aja HTH kelompok saya udah selesai padahal dikasih waktu sampai jam 22.00. Terus saya keluar dan ternyata adik ke-1 saya(sebut saja ADP) udah selesai lebih dulu dengan peserta yang sepertinya juga merasakan krik-krik(piss brader).

Karena pas itu saya udah kebelet BAK, jadinya buru-buru turun ke kamar yang udah disediaiin panitia buat PSDA dan tamu untuk BAK. Akhirnya saya buka pintu, kok ada kaya lilin-lilin gitu. Yaudah saya tutup lagi karena saya kira salah kamar. Eh kemudian "eng ing eng" ada yang keluar terus nyanyiin "Happy Birthday".
Sesuatu byanget dah, akhirnya saya tunda dulu BAK nya karena diintimidasi buat niup lilin sama motong kue. Niup sih oke-oke aja, tapi pas motong kue kaki saya gemeter sodara-sodara. Entah karena nahan BAK terlalu lama atau karena makhluk kasat mata saya gak tau.

Ya, malam itu menjadi malam yang istimewa karena surprise yang gak jadi surprise mungkin, soalnya para tersangka komplain udah nungguin 1 jam dikamar yang gelap sempit pengap(salah sendiri kamar ukuran kos-kosan kok dipake sembunyi 1 rt). Tapi gak papa lah yang penting kue keju banyak mentega yang udah dibikin susah-susah tanpa sempat diicipi habis juga dihabisin anak-anak dikorg 16(thx bgt guys, karena telah membuang kesempatan saya "blenger" ngabisin kue 1 kardus gede).

Berikut ini adalah para tersangka :

1. RP 2 as antagonis 1
berperan sebagai penggagas utama surprise ini(iya gak to?) dengan kue bikinannya yang langsung dikasihin tanpa dicicipi. Alhamdulillah kuenya masih dibilang enak ama anak-anak dikorg.
antagonis #1
2. RP 1 as antagonis 2
memainkan perannya sebagai guru membuat kue dari RP 1, yang oleh AD dibilang cengoh karena kaget waktu saya membuka pintu ketika mau BAK.
tokoh antagonis #2
3. AD dan SHBRN(ini nyingkatnya ngasal karena namanya cuma terdiri dari 1 suku kata) as antagonis 3
pembawa kue sekaligus salah satu pemberi bantuan kemanusiaan kepada saya karena ngasih bungkusan gede yang dibalut kertas koran.
yang kanan dipaksa ke fotobox waktu lagi wudhu.

4. RH sebagai tokoh antiklimaks

Wajahnya yang innocent membuat saya tidak tega untuk memasukkannya kedalam list tokoh antagonis. Karena juga telah memberi saya bingkisan berupa kacang yang dia sebut dikasih oleh tetangganya. sungguh luar biasa sodara-sodara.


Lihatlah wajahnya yang innocent. Pekerjaan sehari-harinya penadah kepiting racun.
5. ML(sumpah singkatannya gak enak banget, tapi ya mau gimana lagi, maaf ya mbak ya.) as tokoh pembantu peran antagonis
perannya disini adalah menyalakan lilin sodara-sodara. super sekali.
pas foto 3x4 dengan latar biru.

 6. DPKW as tokoh abstrak
maaf para pembaca yang budiman karena tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
Gambarnya aja abstrak noh. 

7. Trio Lacak
Lacak singkatan dari lalaki cakep, karena 3 saudara sebangsa dan setanah air saya ini benar-benar membuat bidadari lupa diri.
ADP  sebagai adik ke-1

AA sebagai adik ke-2


AAL sebagai adik ke-3.

ya adik-adik saya tercinta ini juga ikut berperan dalam surprise dikorg 16 atas bantuan kemanusiaannya yang telah diwakilkan kepada AD.

Ya itulah sebagian kecil cerita dimalam minggu yang tidak begitu kelabu malahan penuh haru(halah). Untuk foto-foto yang lain akan menyusul lain kali. Oke.
Selamat malam dan apabila ada hal yang kurang berkenan mohon maaf ya ceman-ceman.

The dream for us is now...
You now cross the ground with hope.
Packing your heart with joy and sadness.
spreading my wings high, gathering the wind.
wherever I go, when I am with you.

Friday, October 14, 2011

Sebuah Pembelajaran

Masa lalu bisa menjadi sebuah pembelajaran yang berharga teman.
Ya sebuah pembelajaran, hal yang mungkin gak bisa kita dapat di masa yang akan datang.

Tahun lalu pas masih jadi staf PSDA di sebuah organisasi, secara gak langsung saya memimpin 9 tim dan itu gak mudah.
Ada aja hal-hal yang membuat kita belajar bahwa kesulitan itu pasti ada. Tapi banyak hal yang bisa kita petik dari kesulitan-kesulitan tersebut, bahwa menjadi apapun itu semua butuh proses.


"ketika kamu memimpin sebuah tim dan tim itu kinerjanya ga baik bukan karena timnya yang salah, tapi kita yang salah dalam memimpin"
Itu kata-kata yang sering terdengar pada waktu evaluasi kepanitiaan, yang ngomong siapa saya lupa tapinya. hehehe.

Yap, semakin bertambah umur, semakin berkurang waktu, semakin berat perjalanan yang akan dilalui.
Berkali kali kita pasti akan terjatuh namun berkali-kali pula ada tangan yang membantu kita bangkit.
Berkali kali remuk namun pasti berkali-kali pula ada hati yang masih membuat kepala kita berdiri tegak.
Berkali kali rapuh namun berkali-kali pula ada bahu untuk bersandar.
Manusia diciptakan tidak sempurna agar mereka tau dimana kekurangan mereka dan mereka diberi akal, diberi hati agar mereka tahu dimana letak kesalahan mereka, agar mereka tau bagaimana memahami orang lain karena tidak hanya kita yang pernah jatuh.

"tugas kita bukanlah untuk berhasil tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil "
Kata-kata temen yang membuat saya percaya bahwa pengalaman itu adalah sebua pembelajaran yang luar biasa.

Untuk bekal kedepan juga masih mengutip kata-kata temen yang sekarang udah jadi jurnalis freelance(kayaknya sih, hehe)
 "Keberhasilan seorang pemimpin itu dapat dilihat saat dia bisa menciptakan regenerasi yang lebih baik"
Yap akhirnya gak tau mau nulis apa lagi, yang paling penting adalah hidup itu belajar, belajar itu hidup karena semua bukan tanpa sebab  dan semua bukan tanpa proses.
Selamat pagi, selamat belajar, have a wonderfull life all. . .

Thursday, October 13, 2011

Tentang reminiscene

It is my first blog dude. . . 

Selamat dini hari dan selamat hari Kamis semua,
berhubung ini post pertama saya jadi biarkanlah jari-jari ini sembarangan mengetik keyboard yang nyambung ke si mey mey(nama komputer saya yang tak kasih nama lengkap vidi ameyda).

Reminiscence. . .
Ya reminiscence, that's this blog's name. Kalo diartiin ke bahasa Indonesia, reminiscence artinya kenangan. Ya hampir sama kaya memory gitu deh. Cuma kurang familiar aja kedengerannya.

Kenapa musti kenangan? Karena setiap manusia punya kenangan, begitu juga dengan saya. Jadi blog pertama saya tak namain Reminiscence, dengan embel-embel feeling musn't erased karena sayang ketika sebuah kenangan itu dihapus begitu saja. Toh mengingat-ingat kenangan juga gak ada salahnya meskipun itu kenangan buruk sekalipun. Iya gak?!


Nih bukan sekedar iseng pertama kali.


Lelahku berpikir terlalu jauh.
Toh semua pasti akan berlalu
Lalu aku berkata 'bila smua ini usai, aku akan berdoa'
Lalu aku tertawa keras
Apalagi yang akan ku doakan bila semua ini usai...
Sesaat setelah itu, aku terdiam
Mungkin aku tak pernah paham
Ya, aku memang belum paham.
Semua ini bukan tanpa sebab.
Semua ini bukan tanpa proses.

Seperti pagi dengan sejuk embunnya.
Seperti siang dengan cerah sang surya.
Seperti senja dengan lembayungnya.
Seperti malam dengan purnama.
Seperti itu pula.
Kalian isi bagian hatiku yang hampa.
Kini kudapati kilau cahaya.
Indah penuh warna.
Seperti bianglala..

Ini buat my partners di PSDA 2010 yang telah lalu dan buat my three musketeers di PSDA 2011.
Berkat kalian hidupku bagaikan bianglala, kadang dibawah, ditengah, bahkan diatas.
Bertemu kalian membuatku merasa rasa syukurku ke Allah tidak pernah cukup.
Thank's God You give them to me. . . . .