Thursday, October 27, 2011

Yang Bersembunyi Dibalik Untaian Hujan

Selamat malam semuanya, hari ini rasanya gak karuan. Badan agak kurang sehat, dan akhirnya hanya beristirahat seharian dirumah. Semoga besok bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Malam ini jogja hujan, ya hujan. Menyenangkan ketika kita diberi kesempatan untuk berhujan-hujan seperti masa-masa kecil dahulu. Tapi apa daya, meringkuk dirumah sendirian karena keluargaku pergi ketempat saudara, gak bisa menikmati deras titik-titik air yang turun. Yang pasti aku masih bisa menikmatinya dengan cara lain. Kubuka jendela kamarku, kudengar suara hujan turun bersama segelas teh hangat berharap lain kali hujan masih turun seperti ini dan aku bisa menikmatinya dengan lebih lagi.

Masih ditemani rintik-rintik hujan yang mungkin sebentar lagi usai dan segelas teh hangat yang belum habis mari kita menulis lagi sebelum hujan benar-benar berhenti.



Disini...
Dimana balada hujan pelan makin merdu, dalam deru.
Kita menyusuri kedangkalan bumi,
Dimana dengan angkuh aku merajut untaian kata demi kata.
Rumit bagai labirin, sebagaimana masa lalu yang selalu kita ingat.

"kau", "aku", hanyalah kata ganti yang dipakai miliaran manusia,
dan puisi ini hanyalah perumpamaan kosong yang segera terlupakan.

Adakah hujan yang dulu menyatukan "kau", "aku", jadi "kita"?
Mungkin saja  seperti itu.
Dalam liriknya yang lantun sopan menggubah "kita" menjadi cinta.
Sebagaimana mestinya, masa lalu yang selalu kita ingat.

Hujan setitik demi setitik.
Malam ini dia memainkan nadanya dengan ragu.
Seakan malu memainkan lagu kesukaanmu

Pada akhirnya dingin menerpa.
Kututup  jendela kamarku.
Dan aku mencoba tidur
Berselimut senyum kecilmu
yang masih hangat seperti teh yang masih kunikmati.


Peri kecilku, kalau kamu masih terjaga segeralah tidur. Besok masih banyak tanggung jawab yang mesti dilakukan.

6 comments:

  1. iya a, neng tidur *setelah nulis* :) cepet sembuh yaa. sleep tight.

    ReplyDelete
  2. oh inan, pinter ya kamu nulis2 ga kayak masnu

    ReplyDelete
  3. @chenk2po
    Masnu pinter yo cuma males nulis aja dia.

    ReplyDelete
  4. masa siii
    keknya cuma kamu sama idho deh yg pinter nulis

    ReplyDelete
  5. Iya mbak, coba mbak suruh2 buat nulis pasti bagus kok.
    hahaha

    ReplyDelete