Wednesday, October 19, 2011

Dia Yang Dulu dan Kau Yang Sekarang

Jangan pernah memendam perasaan atau kamu bakalan keduluan orang lain dan akhirnya hanya bisa melihat punggung mereka dari kejauhan. Tapi ketika kita mengikhlaskan perasaan itu, percayalah bahwa kita pasti akan mendapatkan yang lebih baik.

Aku dulu banyak berfikir tentangnya.
Tentangnya beribu kata tertulis namun tak pernah terucap.
Terpecah berkeping iringan sajak bersuara memecah hening.
Panorama dan lukisan hati menempa dinding mimpi.

Tentangnya dulu. . .
Jutaan bintang menyaksikan airmata.
Tawa bercengkerama saat disampingnya.
Tetesan hujan membentur reling hati mencaci maki.
Bercerita kepada awan tentang angan dan harapan bertaburan.

Tentangnya dulu. . .
Bisik hati dan teriakan jiwa bersahutan.
Gelap menyapa terang dalam penghapusan airmata.
Terbaring bersama rerumputan, ladang luas saksi hanya membisu.

Tentangnya dulu. . . 
Mungkin hanya bisa kutulis dalam rangkaian indah sebuah sajak.
Karena rasa hanya diam tanpa suara.
Seakan waktu tertawa dalam permainan perhentian rupa dan rasa.
Semua telah jelas dalam kata-kata perpisahan.

Tentangnya sekarang. . .
Semoga masih terus tersenyum di jalannya.
Membingkai manis ukiran hari yang dilewatinya.
Tertawa bersama malam dan biarkan kenangan itu
tergerus didalam jalan yang telah dipilih. 

Ya itu tentang dia yang pernah ada di hatiku dan ketika manusia diberi kesempatan hidup 5 kali, apakah masih bisa 5 kali juga menyukai orang yang sama?
Masa lalu memang tak bisa begitu saja dilupakan tapi bukankah akan lebih menyenangkan ketika kita mengiklhaskan daripada sekedar melupakan? Meskipun sulit tapi bukan berarti tidak bisa kan?

Itu dulu dan itu cerita tentang dia.
Aku sekarang di masa kini dan menatap masa depan.
Merasa lebih beruntung saat ini.
Karena ada suara cinta yang kudengar dari bilik berbeda.
Kamu yang sungguh berbeda dengan dia yang dulu.

Kamu yang ada di masa kini,
sampai kelak dimasa yang akan datang.
Kamu yang dulu bersembunyi dibalik tirai hitam.
Dan juga didalam mimpi yang kelabu.

Cinta di masa lalu, biarlah tetap di masa lalu.
Ketika dia pergi, hanya kenangan yang tersisa.
Sedangkan kamu yang sekarang,
adalah masa depan.
Kamu yang tersenyum sekarang
adalah masa depan.


Doaku di pagi ini, Ya Allah ketika memang Engkau anugerahkan dia untukku, aku mohon kepada-Mu untuk memberikannya kekuatan agar tetap bertahan dan jagalah dia untukku.
Namun apabila memang dia bukan yang Engkau anugerahkan untukku, jagalah dia dari airmata, jangan biarkan dia menangis dan berikanlah dia bahagia.

2 comments:

  1. mungkin neng emang gak biasa merangkai kata2 indah kayak a, hingga setiap kata itu memiliki konotasinya sendiri. tp a bs rasain, gimana neng ke a. masi tetap berusaha jd pasangan yg baik. semoga doa a diamini para malaikat dan dikabulkan Allah. amin :)keep writing.

    ReplyDelete
  2. "Kamu yang tersenyum sekarang
    adalah masa depan." jadi inget sms a beberapa waktu yg lalu.. "gudnite, my fragment of dream" bikin neng senyam senyum terus, hehe.

    ReplyDelete