Wednesday, April 19, 2017

Menjelang Pergantian Hari

Udah lama banget gak nulis-nulis lagi.

Kehidupan kerja emang, apalagi di Ibukota gak pernah gampang ya.

Sebenernya ini tulisan udah 3 tahun yang lalu sih, tapi gak apa lah ya mumpung lagi bisa.

Akan tiba masanya.
Saat kita tidak merasa perlu panggilan sayang dan istimewa.
Entah sudah cukup dewasa atau lelah terluka.
Cukup nama sederhana yang diberi oleh bunda.
Karena bagi kita, jatuh cinta (lagi) adalah hal yg luar biasa.

Akan tiba masanya.
Kau dan aku duduk bersama.
Saat senja di tempat yang biasa.
Kau sibuk membaca novel favoritmu
Dan aku yang asyik bermain game.
Tak ada kata-kata.
Karena kita, sudah cukup dengan cinta.

Akan tiba masanya.
Saat kita tak lagi bergantung satu sama lain.
Tentang kamu yang panik dan tergopoh kesana kemari.
Atau aku yang selalu sulit bangun pagi.
Karena kita sadari, cinta adalah saling mengerti.

Akan tiba masanya.
Saat kita berdebat habis-habisan.
Kau yang bertahan dan melawan.
Pun kadang berkebalikan.
Tak ada marah dan kekecewaan.
Karena kita paham, cinta itu meredakan.

Akan tiba masanya.
Saat aku meninggalkanmu untuk sementara.
Kamu yang hanya menghubungi saat malam sudah larut.
Menimbun rindu dan menitipkan rasa pada yang kuasa.
Tanpa khawatir dan curiga.
Karena kita yakin, cinta akan menjaga.

Akan tiba masanya.
Kita menua bersama.
Lelah berkejaran mengelilingi setengah sisi dunia.
Melengkapi puzzle dan cerita tentang bahagia.
Berhenti bertanya-tanya lagi tentang rasa.
Karena di akhir, kita belajar dari semesta,
bahwa cinta... Tidak butuh sesuatu yg sempurna.

No comments:

Post a Comment