Sunday, January 20, 2013

Hei Kamu...

Hei kamu...
Kamu yang berdiri di ufuk senja.
Lawan kata dari cinta bukanlah benci, tetapi pengabaian.
Dan bila engkau membencinya, berarti engkau masih peduli padanya dan engkau masih dapat saling berhubungan,
dan dia masih punya kesempatan untuk membantu memperbaiki hidupmu.

Janganlah engkau berupaya berpisah tanpa ungkapan kasih sayangmu untuk dikenang.
Mungkin saja perpisahan itu ternyata untuk selamanya bagi kita.
Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidupmu.
Kehilangan yang terbesar adalah apa yang mati dalam sanubarimu sementara engkau masih hidup.
Walaupun hidup dengan melakukan kesalahan tetapi akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar, karena tidak pernah melakukan apa-apa.

Hei kamu...
Kamu yang berdiri di ufuk senja.
Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak engkau sukai.
Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam tidurmu,
dalam kehidupanmu, perasaan itu menggerogotimu..
Jangan engkau lihat masa lampau dengan penyesalan,
jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan,
tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran.

Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu,
kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu.
Kemudian kamu berkata, "Aku cinta kamu".
Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku.
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang pernah diberikan Tuhan kepada kita,
sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencintai seperti kita.

Hei kamu...
Kamu yang berdiri di ufuk senja.
Engkau mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu,
tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanmu yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanmu yang pendiam.
Jika suatu saat aku kehilanganmu, aku akan melihat sekitarku dan akan melihat sahabat-sahabatku datang dan menghiburku.

Hei kamu...
Kamu yang berdiri di ufuk senja.
Engkau telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga dengan suatu kebenaran,
yang sekaligus nyata dan maya,
yang hanya bisa aku pahami dengan cinta kasih,
dan hanya bisa aku sentuh dengan kebajikan.
Cintamu yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa untuk selamanya.

No comments:

Post a Comment