Tuesday, January 8, 2013

Melankoli Siang


Melankoli siang....
Dia menyelimuti diri,
dalam awan tipis dan rintik.
Ketika angin memeluk dan menggeliat,
seharusnya kurasakan usapan gelap mendung
dan percikan hujan.
Tahukah kau hujan ?
Gelitik ini tak datang dari kulitku,
namun dari bibirmu,
ketika perlahan kau menyentuh pipiku,
dalam lentera langit.
Kusadari sesuatu sayang.
Mentari tengah meredup,
demi menyibak cadarmu,
dan membuatku berdegup perlahan.
Bagai madu sewarna langit
siang menjelang sore ini.

No comments:

Post a Comment