Sunday, October 7, 2012

Hujan Siang Ini

Hujan siang hari selalu membawa sebuah romantisme.
Rasa cemas akan penantian hujan yang tak pernah bisa ditebak kapan usai.
Pengharapan akan pelangi yang menghiasi langit selepas hujan.
Dan sebuah perenungan akan tetes-tetes air yang mungkin jatuh perlahan, ataupun secara brutal.

Hujan siang ini pula,
aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan.
Menatap sepasang kaca yang mungkin berembun disaat hujan yang kini mulai deras.

Hujan itu bagaikan rasa yang tak pernah terbalas.
Seperti ketika menghapus air dari kaca helm yang kupakai.
Namun sepertinya percuma karena tetap akan terbasahai.
Meskipun setitik demi setitik.
Rasa kepadanya juga seperti itu, suatu saat hilang namun akan muncul kembali ketika aku melihatmu.

Hujan di siang ini,
Maukah sekejap saja kau hentikan waktumu.
Supaya aku bisa menatap bening matamu,
dari balik jendela kayu tua yang penuh sejarah ini.

Hujan siang ini,
membuat aku seperti kayu rindang menuntun dedaunan
yang sedang menempelkan butiran
seperti daun yang melamun,
menunggu hujan berhenti,
walau sebenarnya dalam hatinya ada keengganan.

1 comment:

  1. noorm, backsound blogmu oposih? enak dadi pengantar tidur, ato ketika menemani mengerjakan tugas bengi2

    ReplyDelete